...
Hampir empat semester waktu yang telah saya lampaui di lingkungan Fakultas Geografi dan Yogyakarta. Banyak kisah yang merubah persepsi awal saya tentang segala aspek dunia perkuliahan. Jalinan relasi semakin banyak disertai berbagai kegiatan yang kini tengah aktif saya jalani, membuat lupa dengan keluh kesah di awal kedatangan saya ke Kota Pelajar ini.
Satu hal yang saya pelajari dari pengalaman ini, yaitu bagaimana kita membangun dan menjaga eksistensi diri di lingkungan yang baru. Perasaan semacam 'gak kerasan', 'bedo', 'gak enak', dll, akan dapat ditindak lanjuti apabila kita sadar bahwa itu semua karena kita belum bisa menyatu dengan lingkungan di mana kita berada.
Beberapa hal yang sudah saya coba lakukan sebagai bentuk tindak lanjut atas pemahaman tersebut antara lain adalah berusaha seaktif mungkin dalam kegiatan akademik maupun non akademik, merekonstruksi mainset pribadi saya tentang dunia perkuliahan dan pola sosialisasi yang baik dan benar menurut norma ke-yogyakarta-an, meningkatkan kepekaan atas kondisi lingkungan sekitar, dan mengurangi porsi menyendiri.
Hampir empat semester waktu yang telah saya lampaui di lingkungan Fakultas Geografi dan Yogyakarta. Banyak kisah yang merubah persepsi awal saya tentang segala aspek dunia perkuliahan. Jalinan relasi semakin banyak disertai berbagai kegiatan yang kini tengah aktif saya jalani, membuat lupa dengan keluh kesah di awal kedatangan saya ke Kota Pelajar ini.
Satu hal yang saya pelajari dari pengalaman ini, yaitu bagaimana kita membangun dan menjaga eksistensi diri di lingkungan yang baru. Perasaan semacam 'gak kerasan', 'bedo', 'gak enak', dll, akan dapat ditindak lanjuti apabila kita sadar bahwa itu semua karena kita belum bisa menyatu dengan lingkungan di mana kita berada.
Beberapa hal yang sudah saya coba lakukan sebagai bentuk tindak lanjut atas pemahaman tersebut antara lain adalah berusaha seaktif mungkin dalam kegiatan akademik maupun non akademik, merekonstruksi mainset pribadi saya tentang dunia perkuliahan dan pola sosialisasi yang baik dan benar menurut norma ke-yogyakarta-an, meningkatkan kepekaan atas kondisi lingkungan sekitar, dan mengurangi porsi menyendiri.
Mungkin banyak orang yang berpendapat bahwa saat - saat terindah dalam hidup adalah pada masa sekolah. Dan hal itulah yang tengah saya rasakan saat awal beralih jenjang dari SMA ke dunia perkuliahan. Terkesan cengeng memang, kadang saya merasa ingin balik ke masa yang sudah terlampaui itu. Terutama saat saya sedang sendiri, sambil membuka - buka kembali folder lama saya yang berisi foto - foto kenangan bersama teman - teman, perasaan itu sungguh mendesak hati saya.
Memang saat itu saya menilai hubungan antar teman saat SMA dengan saat kuliah sungguh berbeda. Di SMA yang diwarnai dengan kebersamaan dan canda tawa yang terkesan kekanak-kanakan namun kompak, bertolak belakang dengan yang saya rasa saat kuliah. Teman hanyalah sekedar kenalan dan sosok yang harus dihubungi saat benar - benar butuh. Tiap - tiap individu terkesan egois, dan mengelompok - kelompok.
Berbagai penyebab yang saya anggap mempengaruhi perasaan saya hingga seperti itu adalah, belum begitu kenalnya antar satu dengan yang lain..
(to be continue..)
Memang saat itu saya menilai hubungan antar teman saat SMA dengan saat kuliah sungguh berbeda. Di SMA yang diwarnai dengan kebersamaan dan canda tawa yang terkesan kekanak-kanakan namun kompak, bertolak belakang dengan yang saya rasa saat kuliah. Teman hanyalah sekedar kenalan dan sosok yang harus dihubungi saat benar - benar butuh. Tiap - tiap individu terkesan egois, dan mengelompok - kelompok.
Berbagai penyebab yang saya anggap mempengaruhi perasaan saya hingga seperti itu adalah, belum begitu kenalnya antar satu dengan yang lain..
(to be continue..)
Ini adalah pertama kalinya saya menulis blog, mungkin akan terasa kaku bila anda membaca kata - kata saya. Kurang sistematis, belum punya arahan yang jelas, dan tema yang kabur. Namun satu hal yang memberanikan saya memulai ini semua, yaitu adanya kesempatan dan perubahan cara berpikir serta sudut pandang saya akhir - akhir ini. Perubahan pola hidup yang begitu bertolak belakang dan banyaknya literatur baru yang saya baca, membuat hati ini tergugah untuk menuliskan apa yang sebenarnya dapat saya sampaikan atau mungkin sekedar saya curahkan sebagai pemuas hati.
Langganan:
Komentar (Atom)